PDM Kabupaten Magelang - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kabupaten Magelang
.: Home > Berita > AMM Kab Magelang gelar aksi selamatkan Merapi

Homepage

AMM Kab Magelang gelar aksi selamatkan Merapi

Minggu, 05-06-2016
Dibaca: 654

Magelang, AMM Kab Magelang menggelar aksi peduli Merapi Sabtu (4/6) di pelataran candi Asu Dukun. Dikutip dari jatengantaranews.com, aksi yang diikuti seniman dan masyarakat lereng Gunung Merapi tersebut menuntut kepada Gubernur Jawa Tengah untuk menetapkan moratorium izin tambang pasir menggunakan alat berat karena terbukti merusak kelestarian lingkungan dan jalur evakuasi.

Sejumlah tulisan di beberapa lembar kertas terpampang di pagar kawat di depan Candi Asu. Isinya pada intinya tentang penolakan terhadap penambangan material vulkanik Gunung Merapi dengan menggunakan alat berat atau backhoe.

Massa juga melepaskan ribuan bibit ikan di saluran irigasi Dusun Ngampel, Desa Sengi sebagai simbol komitmen mereka menjaga kelestarian lingkungan alam kawasan Gunung Merapi.

Disebut oleh Iwan Hermawan (pegiat Gemasika) dan Sapari (Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Magelang), sejumlah tempat di kawasan Gunung Merapi yang marak oleh aktivitas penambangan menggunakan backhoe, antara lain di Kecamatan Srumbung, Sawangan, dan Dukun. Aktivitas penambangan berlangsung selama 24 jam dengan truk-truk pengangkut pasir dan batu yang lalu lalang di kawasan tersebut.


"Hentikan penambangan dengan alat berat, karena lebih banyak tidak bermanfaat, merugikan warga," kata Sapari.

Iwan menyebut kegiatan penambangan dengan alat berat sebagai "kucing-kucingan" dengan aparat yang melakukan razia, sedangkan mereka yang memegang izin dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, diduga mengurus izin tersebut melalui proses yang tidak beres.

"Yang terjadi adalah kerusakan lingkungan. Harusnya izin tambang untuk penambangan manual terbatas," ucapnya.

Ia menyebut aktivitas penambangan pasir di kawasan Gunung Merapi selama ini tidak didukung secara memadai dengan pembangunan dan perbaikan berbagai infrastruktur lingkungan.

Pada kesempatan itu, seniman dari kelompok Gadung Mlati Dusun Ngampel, Desa Sengi, Ismanto, membacakan pernyataan sikap berbagai elemen masyarakat tentang penolakan penambangan dengan alat berat di kawasan Gunung Merapi.

Isi pernyataan yang ditandatangani para pegiat itu, terdiri dari tujuh poin, antara lain terkait kerusakan lingkungan, menuntut moratorium izin tambang, peninjauan ulang izin tambang yang sudah turun, permintaan kepada Pemkab Magelang untuk tidak mengeluarkan rekomendasi izin penambangan.

Mereka juga menuntut Pemprov Jateng menetapkan Merapi sebagai kawasan pertambangan rakyat atau secara manual, kaji ulang rencana tata ruang dan tata wilayah Kabupaten Magelang terkait dengan peruntukan penambangan, dan audit lingkungan terhadap usaha tambang.

 


"Ini ikhtiar untuk menyelamatkan lingkungan, petani, dan jalan evakuasi dengan tidak memberikan ruang bagi penambangan dengan alat berat," demikian pernyataan tersebut dibacakan Ism

 

anto.

Selagi pernyataan tersebut dibacakan dengan lantang oleh Ismanto sambil berperforma mimik serius dan memelintirkan ucapan kata "backhoe" menjadi "bego lu" (bodoh kamu) berkali-kali, Sitras Anjilin berperforma gerak sambil melantunkan tembang Jawa.

Dikutip dari: http://jateng.antaranews.com/detail/pedih-mereka-karena-merapi-dizalimi.html


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website